Kampar, 18 Oktober 2024 – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) melakukan penyuluhan dan pelatihan dengan peningkatan kemandirian kesehatan pemanen sawit untuk meningkatkan produktivitas bekerja sebagai sumber ekonomi keluarga. Kegiatan yang didukung oleh Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI ini dilaksanakan pada Kamis (17/10/2024) bertempat di Desa Air Terbit-Kampar.
Tim Pengabdian Masyarakat Umri ini dikoordinir Ns. Silvia Elki Putri, M.Kep., Sp.Kep.K., serta didukung Ns. Isnaniar., M.Kep., yang merupakan Dosen Keperawatan Umri, serta didukung oleh Dr. Deviona, SP., MP., Dosen Pertanian dari Universitas Riau (Unri), serta Tim Umri lainnya yaitu Maulia Zhafira, Amd.Kep., Alfaizun Nur Alfidin, Melvi Lusia Indrihastuti, Suci Hidayani, Syahrotul Hayati Kamal Afif, dan Putri Azzahra Yuliant. Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Air Terbit-Kampar ini, dihadiri pemanen sawit yang tergabung dalam Kelompok Tani dan keluarga diwakilkan Ibu-Ibu PKK.
Dalam sambutannya, Koordinator kegiatan Ns. Silvia Elki Putri, M.Kep., Sp.Kep.K., menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan kemandirian kesehatan serta produktivitas kerja.
“Pengabdian yang kita lakukan hari ini fokus pada peningkatan kemandirian kesehatan pemanen sawit untuk meningkatkan produktivitas bekerja sebagai sumber ekonomi keluarga, dan pengabdian masyarakat ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan hingga November 2024 nanti,” ujar Silvia Elki Putri.
Ditambahkan Dr. Deviona, SP., MP., bahwa kegiatan ini juga mengenalkan beberapa peralatan penting bagi pemanen sawit. “Kegiatan pengabdian ini juga memperkenalkan alat-alat pelindung diri yang wajib digunakan para pemanen sawit dalam meminimalisir kecelakaan kerja pemanen sawit,” ucap Dosen Pertanian Unri ini.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Air Terbit Ns. Basuki, S.Kep, yang dalam sambutannya mengatakan pentingnya keterlibatan keluarga dalam menjaga Kesehatan. “Keluarga merupakan caregiver utama bagi Pemanen Sawit di rumah sehingga keterlibatan keluarga sangat penting dalam kesehatan. 95% masyarakat Desa Air Terbit bekerja sebagai Pemanen Sawit. Belum pernah ada kegiatan kesehatan dan K3 yang diberikan kepada Pemanen Sawit dan Keluarga,” ucapnya.
Sedangkan Ns. Soeprat, S.Kep sebagai Perwakilan Puskesmas Air Terbit menyabut baik kegiatan ini sebab menyentuh langsung persoalan kesehatan keluarga. “Kami harap dengan adanya pengadian ini tingkat keamanan dan keselamatan petani sawit di Desa Air Terbit terus meningkat. Kegiatan ini semoga memberikan contoh bagi Desa-Desa lainnya disekitaran Desa Air Terbit,” ujarnya.
Mewakili Kelompok Tani Desa Air terbit, Sumpeno menyampaikan terimakasihnya atas kegiatan ini yang berdampak positif bagi para petani atau masyarakat di pedesaan. “Kita menyadari bahwa penting sekali untuk mengetahui tentang kesehatan. Masalah kesehatan terjadi misalnya sakit bahu dan pinggang. Kadang tiba-tiba pusing dan sakit kepala juga. Risiko juga luka karena tertusuk duri sawit atau dodos sawitnya. Jadi kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami yang tinggal di desa,“ harapnya.
Secara keseluruhan kegiatan berhasil meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta terkait perawatan kesehatan dan K3 pertanian. Ucapan terimakasih disampaikan oleh Kepala Desa Air Terbit kepada tim pengadian yang telah berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Air Terbit terhadap pentingnya keselamatan kerja pemanen sawit. Pada kesempatan yang sama, tim pengabdian masyarakat Umri juga memberikan peralatan kesehatan guna penanganan luka sederhana. “Setelah mendapatkan materi tentang perawatan kesehatan terutama terkait perawatan luka sederhana dirumah dari Ns. Juli Widiyanto, S.Kep., M.Kes.Epid yang sudah profesional dalam pelatihan perawatan luka, peserta diberikan kotak P3K lengkap dengan isinya yang bisa bermanfaat dirumah,” ucap Ns. Isnaniar, M.Kep sebagai Tim Pengabdian Masyarakat.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dengan skrining kesehatan, pelatihan perawatan luka dan masalah kesehatan pada pemanen sawit, dan K3 pertanian. Masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan dimana adanya diskusi tanya jawab antara pemateri dan peserta kegiatan.